Dinkes Lobar Gelar Rakorda Bersama Komunitas dan Lintas Sektor Penanggulangan TBC di Kabupaten Lombok Barat

0


Gerung - Kasus Tuberculosis (TBC) di Kabupaten Lombok Barat terhitung sejak tahun 2021 sampai tahun 2023  mengalami peningkatan, TBC sebagai merupakan salah satu penyakit menular yang mematikan di dunia, bahkan menduduki peringkat kedua dalam daftar penyakit paling banyak menyebabkan kematian setelah COVID-19. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat bersama lembaga terkait dan Komunitas Institut Perempuan Untuk Perubahan Sosial (InSPIRASI) berkomitmen menurunkan kasus Tuberculosis (TBC) ini.  Hal ini disampaikan dalam acara  Rakorda Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis di Lobar, yang bertempat di Lesehan Ujung Landasan, Selasa (05/03/2024).  

Peningkatan kasus sejak tahun 2021 sebanyak 821 kasus, tahun 2022 naik jadi 1.264 kasus dan tahun 2023  naik 1.402 mengalami peningkatan namun di imbangi dengan angka kesembuhan di angka 97 persen.   “Saya berharap semua elemen masyarakat dan lembaga serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, saling bersinergi menjaga lingkungan yang bersih untuk mengurangi resiko terjangkit TB ini". Ujar Kabid P3KL Dinas Kesehatan Lobar, H. Suhaili, saat di temui awak media.   


Lebih lanjut, Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong layanan pemerintah dan swasta, dalam meningkatkan capaian standar pelayanan minimum (SPM) TBC melalui pertemuan multi pihak, serta membangun kesadaran dan komitmen pemangku kepentingan, akan pentingnya kolaborasi sebagai upaya penanggulangan TBC di Lombok Barat.   

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, merupakan kategori jenis penyakit yang bisa menular melalui droplet, atau menghirup percikan ludah (droplet) saat penderita TBC batuk, berbicara, bersin, tertawa, atau bernyanyi. Faktor lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya juga menjadi salah satu penyebab cepatnya penularan penyakit ini.  


Sementara itu Koordinator  Program eliminasi TBC dari Lembaga InSPIRASI NTB menerangkan upaya komunitas dalam menekan penularan dengan melakukan investigasi kontak oleh 40 kader di 20 wilayah puskesmas di Lombok Barat dengan melakukan screening bagi pasien Tab dan di sekitar lingkungan penderita dan juga  melakukan pendampingan dari awal pengobatan sampai pasien sembuh.   “Hal ini merupakan upaya komunitas dalam membantu penanggulangan TBC di Lombok Barat. 

Tantangan kami di lapangan di antaranya penderita tidak mau di obati dan stigma negatif terhadap penderita TB masih tinggi di masyarakat" pungkasnya.  Salah satu tantangan dan menjadi kendala para penderita enggan berobat ke puskesmas karena akses dan jauhnya puskesmas dengan tempat tinggal, sehingga komunitas bersama dengan Puskesmas melakukan pendampingan pasien sampai sembuh.   


Adapun upaya yang telah komunitas InSPIRASI NTB lakukan selama tiga tahun di Lobar ini di antaranya melakukan sosialiasi kepada masyarakat di tingkat lingkungan dan juga wilayah beresiko lainnya seperti Pondok pesantren dan Lapas

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)