Selong, 7 Mei 2025 – Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) Kabupaten Lombok Timur menggelar rapat kerja tahunan sebagai langkah strategis untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam penyelenggaraan layanan kesehatan jiwa yang holistik, inklusif, dan berkelanjutan. Rapat ini dihadiri oleh perwakilan instansi pemerintah, organisasi profesi, rumah sakit, puskesmas, organisasi masyarakat sipil, serta tokoh masyarakat.
Rapat kerja TPKJM bertujuan untuk menyusun rencana kerja tahunan yang responsif terhadap kebutuhan lapangan, sekaligus mengevaluasi capaian dan hambatan yang dihadapi selama ini. Salah satu fokus utama dalam rapat adalah mendorong kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, masyarakat, keluarga, dan berbagai organisasi pendukung dalam menciptakan lingkungan yang ramah bagi penyandang gangguan kesehatan jiwa.
“Kesehatan jiwa bukan hanya urusan tenaga medis atau pemerintah saja. Diperlukan keterlibatan aktif masyarakat, keluarga, dan organisasi lintas sektor untuk menciptakan sistem dukungan yang kuat dan berkelanjutan,” ujar salah satu pimpinan rapat. Dalam diskusi, ditegaskan bahwa keluarga memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam deteksi dini, pendampingan, serta pemulihan Orang Dengan Disabilitas Psikososial (ODDP). Sementara itu, masyarakat luas didorong untuk menciptakan lingkungan yang bebas stigma dan diskriminasi, serta mendukung integrasi sosial penyandang gangguan jiwa. Berbagai organisasi masyarakat sipil, termasuk organisasi penyandang disabilitas, juga dilibatkan dalam merancang strategi advokasi, edukasi publik, serta pendampingan di tingkat komunitas. Hal ini penting untuk memastikan pendekatan penanganan yang lebih manusiawi dan berbasis hak asasi.
Direktur LIDI Foundation, menyampaikan bahwa saat ini perhatian terhadap Orang dengan Disabilitas Psikososial (ODDP) masih sangat terfokus pada aspek medis atau kesehatan semata. “Belum banyak intervensi yang menyentuh aspek pemberdayaan, padahal ODDP juga memiliki potensi untuk mandiri dan berperan aktif di masyarakat jika didukung dengan pendekatan sosial, ekonomi, dan pendidikan yang tepat,” tegasnya.
Isu-isu penting yang dibahas dalam rapat kerja meliputi penguatan layanan kesehatan jiwa di tingkat puskesmas, pelatihan bagi tenaga kesehatan dan kader masyarakat, sistem rujukan yang lebih efektif, serta perlunya kebijakan daerah yang mendukung rehabilitasi dan reintegrasi ODGJ secara menyeluruh. Hasil dari rapat kerja ini akan dirumuskan dalam rencana aksi daerah TPKJM sebagai panduan operasional untuk tahun berjalan, dengan harapan terwujudnya sistem layanan kesehatan jiwa yang inklusif dan berbasis komunitas di Kabupaten Lombok Timur.