Kota Mataram - DPW Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Provinsi NTB menggelar Festival Permainan Rakyat (Perak) 2025 bertempat di Auditorium UIN Mataram (20/9).
Festival Permainan Rakyat ini menjadi yang pertama dilaksanakan di NTB menjadi momentum bagi anak muda untuk mengingat kembali Olahraga berbasis masyarakat yang tentunya memiliki keunikan masing-masing.
Ketua DPW Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Provinsi NTB Yeyen Seprian Rachmat menyampaikan bahwa, Festival Perak lahir dari keprihatinan terhadap punahnya permainan rakyat yang sarat nilai luhur. Digitalisasi, katanya, bukanlah lawan, tetapi mitra untuk melestarikan sekaligus memperluas dampak permainan rakyat.
“Permainan rakyat bisa hadir kembali, tidak hanya dalam bentuk pertunjukan, tetapi juga sebagai potensi ekonomi kreatif. Local is the new luxury. Target kami ke depan bukan hanya Perak NTB, tapi Perak Nusantara, menghadirkan permainan rakyat dari 38 provinsi,” tegasnya.
Dirinya menambahkan bahwa misi utama Festival Perak adalah menjadikan budaya lokal sebagai inspirasi ekonomi kreatif di era digital.
“Digital bukan musuh, justru mitra. Kami ingin agar permainan tradisional bisa tampil di layar gadget, menjadi viral, dan menginspirasi lahirnya start-up budaya. Kehadiran Gubernur NTB menjadi tanda bahwa pemerintah daerah benar-benar peduli terhadap warisan budaya kita,” ujarnya.
Festival ini diharapkan menjadi titik awal kebangkitan permainan rakyat sebagai identitas budaya NTB, sekaligus inspirasi untuk melahirkan produk kebudayaan baru yang relevan di era digital.