NTB – UPA Lab TerpaduUniversitas Mataram (Unram) berkolaborasi dengan South China Sea Fisheries Research Institute, Chinese Academy of Fishery Sciences (SCSFRI, CAFS) mengadakan workshop internasional pada hari Selasa, 3 Desember 2024 di Ruang Sidang Senat, Rektorat Unram.
Workshop internasional tersebut bertajuk "Future-Proofing Aquaculture: Biofloc Systems, Advanced Diets, and Smart Solutions for Shrimp and Seaweed Cultivation" (Akuakulturyang Tahan di Masa Depan: Sistem Bioflok, Pakan Canggih, dan Solusi Cerdas untuk Budidaya Udang dan Rumput Laut-red).
Worshop ini menghadirkan para pakar dari SCSFRI, CAFS yang berbagi wawasan terkait inovasi akuakultur. Pembicarautama meliputi Prof. Zhang Jiasong yang membawakanmateri seputar teknologi bioflok dalam budidaya udang; Prof. Wang Jun dengan materi terkait bahan pakan-pakan hewanakuatik beserta pengolahan dan formulasi pakan; Dr. Yen-Zhen Tan dari Xiamen University yang memaparkan materitentang kerja sama pada sektor rumput laut dan teknologibudidaya antara Tiongkok dan negara-negara Asia Tenggar; serta Prof. Dr. Ir. Muhamad Junaidi, M.Si. dari Unrammenjelaskan praktik budidaya laut terpadu di Teluk Ekas, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penandatanganan nota kesepahaman antara Unram denganSCSFRI, CAFS juga turut dirangkaikan dalam workshop ini. Kerja sama ini menjadi penanda dimulainya hubunganstrategis dalam pengembangan penelitian, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat di sektor akuakultur.
Dalam sambutannya, Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D., menekankan pentingnyakontribusi Unram terhadap agenda ekonomi biru nasional dan transformasi akuakultur yang berkelanjutan.
“Kami ingin Universitas Mataram menjadi bagian pentingdalam mendukung Peta Jalan Ekonomi Biru yang telah dirilisPemerintah Indonesia. Dengan potensi yang dimiliki oleh NTB, khususnya dalam sektor kelautan dan perikanan, kami yakin kolaborasi ini akan memberikan kontribusi besar, tidakhanya bagi pengembangan ilmu pengetahuan tetapi juga peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir,” ujar Rektor.
Rektor juga menambahkan, “Kami sangat mengapresiasikunjungan dan partisipasi para tamu terhormat dari SCSFRI, CAFS, dan institusi mitra lainnya. Kami berharap kegiatan initidak hanya menjadi diskusi akademik, tetapi juga melahirkaninovasi nyata yang dapat diimplementasikan untukmenciptakan akuakultur yang lebih tangguh dan berkelanjutan.”
Di samping itu, Prof. Chen Jinfa (Secretary of The Leading Party Group, Vice President/Professor CAFS) juga turutmenyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan langkahstrategis untuk menghadapi tantangan akuakultur global.
"Kolaborasi antara SCSFRI, CAFS, dan Universitas Matarammembuka peluang besar untuk berbagi teknologi dan inovasi. Kami percaya bahwa dengan bekerja bersama, kita dapatmenemukan solusi cerdas yang tidak hanya meningkatkanproduktivitas tetapi juga memastikan keberlanjutan sektorperikanan untuk generasi mendatang," ungkapnya.
Adapun topik bahasan yang didiskusikan relevan dengantantangan global seperti sistem bioflok untuk budidaya udang, membahas teknik mutakhir dalam meningkatkan produksiudang dengan efisiensi yang lebih tinggi dan dampaklingkungan yang minim. Kemudian, pakan canggih untukakuakultur yang merupakan pendekatan baru dalampengembangan nutrisi yang optimal untuk udang dan rumputlaut guna meningkatkan hasil budidaya. Selanjutnya, berkaitan dengan solusi cerdas untuk budidaya rumput lautyang mendalami strategi pemanfaatan teknologi cerdas dalampengelolaan dan optimalisasi budidaya rumput laut.
Para peserta juga diajak berdiskusi tentang kolaborasi lintasnegara dalam penelitian dan pemberdayaan masyarakatpesisir. Diharapkan melalui workshop ini dapat dihasilkaninovasi-inovasi yang dapat diimplementasikan untukmeningkatkan produktivitas sektor perikanan di NTB sekaligus mendukung target pembangunan berkelanjutan.
Sumber//:(humasUnram)