Fauzan Khalid Ajak Masyarakat Tidak Abaikan Politik

0


 
LOMBOK BARAT- “Masyarakat jangan sekali-kali mengabaikan politik. Masyarakat harus memiliki wawasan dan pengetahuan cukup, terutama dalam proses rekrutmen kepemimpinan. Salah satu strategi yang dilakukan untuk meningkatkan wawasan dalam upaya meningkatan kesadaran politik adalah melalui sosialisasi pendidikan politik kepada masyarakat”

Demikian disampaikan Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) NTB II Pulau Lombok, H. Fauzan Khalid dalam Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Berkelanjutan Tahun 2025 di Senggigi, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (21/10/2025).

Menurut Fauzan, melalui sosialisasi pendidikan politik, masyarakat paling tidak terus diingatkan tentang bahaya politik uang (money politics). Sebab, sejauh ini, dalam praktik politik, seringkali terjadi dan terdengar adanya praktik pembelian suara agar mendapatkan dukungan dalam pemilu.

“Praktik klientelisme, yaitu praktik patronase politik yang melibatkan petukaran dukungan dengan imbalan materi ini harus dicegah. Ini sudah sangat meresahkan dan membahayakan. Karena itu penyadaran masyarakat terus digalakkan melalui pendidikan politik.” tegas Fauzan, lulusan program pascasarjana ilmu politik Universitas Gadjah Mada, tahun 1999 ini.

Fauzan mengatakan, di satu sisi, sanksi hukum terhadap pelaku money politics selama ini juga sulit ditindak karena terbentur batas waktu terkait dengan tindak pidana pemilu. “Kalau tidak ada batas waktu terkait pidana pemilu, tidak akan selesai pemilu itu, karena ada proses banding, dan lain-lainnya.” jelasnya.

Bupati Lombok Barat periode 2016 hngga 2024 ini menyatakan, pelaksanaan pemilu sejak reformasi sejauh ini berjalan cukup secara prosedural. Namun secara substansial, banyak kalangan menilai belum berjalan dengan baik, terutama praktik politik uang yang seringkali terjadi. 

Ia mengajak, masyarakat menolak politik uang karena lebih banyak mendatangkan mudarat daripada manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat. Fauzan berharap, peserta sosialisasi pendidikan pemilih bisa menjadi agen perubahan dan bisa memberikan penyadaran kepada semua masyarakat tentang bahayanya politik uang.

“Pilih sesuai hati Nurani bapak ibu. Lihat rekam jejak calon yang akan dipilih. Lihat juga kemampuannya. Jangan terbuai dengan berbagai informasi di berbagai saluran media, termasuk media sosial untuk tujuan sekadar pencitraan, tetapi harus betul-betul dicek dulu, supaya tidak salah pilih.” tegas Fauzan.

Fauzan meminta agar masyarakat tetap peduli terhadap politik, karena semua produk perundang-undangan, bahkan anggaran untuk pembangunan merupakan keputusan politik. “Makanya kita harus peduli dan tidak abai dengan politik,” ucapnya.

Mukril Hakim, salat satu peserta sosialisasi pendidikan pemilih dari Desa Senteluk, Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat, mengapresiasi kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih yang melibatkan masyarakat. Menurut Mukril, sosialisasi ini sangat bermanfaat dan dapat menambah wawasan politik bagi masyarakat.
“Terima kasih Pak Fauzan yang sudah menjadi narasumber. Alhamdulillah, kami mendapatkan penjelasan yang baik. Insyaalloh kami yang menjadi peserta akan meneruskan ilmu yang bermanfaat ini kepada masyarakat lainnya.” kata Mukril. 


Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)