Sejumlah OKP Tolak Hasil Musda II KNPI Lombok Barat

0

 




LOMBOK BARAT – Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pengurus Daerah Tingkat II (DPD II) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lombok Barat yang digelar pada Sabtu, 27 September 2025, di Puri Saron Hotel Senggigi, berakhir ricuh.

Bebrapa Organisasi Kepemudaan (OKP) lokal secara tegas menolak seluruh hasil Musda tersebut, menuding panitia dan penyelenggara sengaja membuat forum tersebut eksklusif dengan tidak mengundang organisasi kepemudaan yang sah

OKP-OKP yang menolak hasil Musda tersebut menyuarakan kekecewaan mereka karena tidak dilibatkan, bahkan tidak menerima surat undangan resmi untuk Musda, baik sebagai peserta penuh maupun peninjau.

Ramli ketua Pemuda NWDI Lombok Barat sekaligus mewakili Presedium Badan Otonom NWDI  menyatakan, Musda DPD II KNPI Lombok Barat ini telah mencederai prinsip demokrasi kepemudaan.

"KNPI selalu digadang-gadang sebagai rumah besar bagi seluruh pemuda dan OKP. Tapi, hari ini kami melihat DPD II KNPI Lombok Barat justru membangun tembok eksklusif di Puri Saron," tegasnya". 

Sementara Itu Ketua IS (Ikatan Sarjana) NWDI Dr.Saeful Akhyar melalui Sekretaris menyampaikan.
"Musda yang tidak melibatkan OKP, yang notabene adalah pemegang kedaulatan dalam organisasi, secara otomatis cacat hukum dan melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KNPI." Jelasnya.

"Kami meminta agar Organisasi kepemudaan  ini berjalan sesuai dengan AD/ART organisasi sehingga tidak terkesan disetting dan dikomandoi oleh Oknum-oknum yang tidak ingin melihat KNPI Lobar Ini maju." Tambahnya.

"Terlebih seperti ada indikasi setingan dalam Musda kali ini. Kita semua berharap KNPI sebagai Wadah para pemuda untuk menegakkan Pilar-pilar Demokrasi yang mampu memberikan dampak Positif bagi Lombok Barat. Jika praktek-praktek seperti ini terus terjadi kami Ragu kedepan KNPI Lobar Ini bisa berjalan dengan baik kedepan." Tegas Ramli.

OKP yang menolak ini menganggap pemilihan ketua baru yang dikabarkan telah dimenangkan oleh M. Taufik, sebagai hasil dari rekayasa kepentingan sempit yang tidak merepresentasikan suara mayoritas pemuda di Lombok Barat.

Keputusan untuk menggelar Musda di sebuah hotel mewah di kawasan wisata Senggigi juga menjadi sorotan. Para OKP menilai pemilihan lokasi itu menunjukkan jarak antara kepengurusan KNPI dengan akar kepemudaan di Lombok Barat.

Musda yang sedianya menjadi ajang konsolidasi pemuda, kini justru berpotensi memicu perpecahan baru di kalangan organisasi kepemudaan di Kabupaten Lombok Barat. OKP yang menolak berencana segera melayangkan surat keberatan resmi kepada DPD I dan DPP KNPI.

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)