Koordinator Presidium Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Nusa Tenggara Barat, HK. Ir. H. Lalu Winengan, M.M., berpandangan, massifnya aksi komponen mahasiswa dan masyarakat belakangan ini antara lain dipicu oleh ucapan dan tindakan sejumlah oknum elite poltik yang tidak mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat hari ini. Aksi tersebut juga bisa dibaca sebagai reaksi serta kritik atas kebijakan-kebijakan eksekutif dan legislatif yang menurut assa aksi diluar batas nalar kesadaran publik.
"Kita bisa saksikan, baik secara langsung maupun melalui media massa dan media sosial, bagaimana massa aksi yang semula terukur dan rasional, tiba-tiba dalam sekejap berubah menjadi kemarahan akibat beberapa hal itu. Ditambah lagi adanya korban sebagai side effect dari aksi aksi massa yang terjadi, " kata Lalu Winengan.
Selaku Koordinator Presidium MW KAHMI NTB, H. Lalu Winengan, mengucapkan bela sungkawa yang mendalam atas gugurnya para pahlawan demokrasi dan pahlawan keluarga yang menjadi korban dari peristiwa aksi hari-hari ini. Karena itu dia mengajak kepada seluruh pihak untuk menahan diri agar tidak ada lagi korban-korban yang berjatuhan.
Lebih khusus, Lalu Winengan, mengajak kepada seluruh kader HMI dan alumni HMI se-NTB untuk mencermati dan menahan diri jika hendak melakukan aksi kembali. "Kita tidak melarang kebebasan berekspresi karena hal itu dijamin konstitusi, tetapi kalau aksi kemudian berujung pada emosi, sebaiknya tidak dilakukan lagi. Karena yang rugi kita sendiri," tandasnya.
Karena itu, Lalu Winengan, menegaskan, kepada seluruh Majelis Daerah KAHMI kabupaten/kota se-NTB untuk menghimbau kader dan pengurus HMI di daerah masing-masing untuk menahan agar jangan terjadi aksi yang berujung pada perusakan akibat emosi yang tidak terkendali. "Bila perlu, jika masih menganggap saya sebagai Koordinator Presidium Wilayah KAHMI, saya mengajak untuk mencermati aksi-aksi yang terjadi beberapa hari terakhir ini," tegasnya.
