Anggota DPR RI Dapil Lombok, Fauzan Khalid Jadi Pembicara di Semarang

0

 



Semarang -Anggota Komisi II DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) NTB II Pulau Lombok, H. Fauzan Khalid menjadi pembicara dalam sosialisasi penguatan kelembagaan pengawas peilihan umum (pemilu) di Kota Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/9/2025). 

Acara sosialisasi ini dihadiri juga Anggota Komisi II DPR RI, Wahyudin Noor Aly dan Bupati Kabupaten Semarang, Ngesti Nugraha. Acara yang diikuti berbagai elemen masyarakat Kabupaten Semarang  ini juga dihadiri Ketua Bawaslu Kabupaten Semarang, Agus Riyanto.

Fauzan dalam acara sosialisasi ini menekankan pentingnya pendidikan karakter bangas untuk melawan politik uang pada pemilihan umum (pemilu). Menurut Legislator Partai NasDem itu, pendidikan karakter bangsa akan menanamkan nilai-nilai kejujuran, moral, serta integritas pada masyarakat, sehingga praktik politik uang pada pemilu dapat terkikis.

“Bagaimana pun bentuk regulasinya atau seketat apa pun sanksi hukum yang diterapkan, akan sulit menghilangkan politik uang (money politik) tanpa adanya pendidikan karakter bangsa. Pendidikan karakter ini harus dilakukan terhadap semua lapisan masyarakat. Ini penting sekali,” kata Fauzan. 

Fauzan mengatakan, pendidikan karakter terhadap semua lapisan masyarakat diharapkan akan menghasilkan warga negara yang berintegritas. Dengan karakter yang kuat, generasi mendatang diharapkan juga dapat berkontribusi positif bagi bangsa, sehingga praktik politik uang dapat berkurang atau bahkan bisa hilang.

Menurut Fauzan yang pernah menjabat Bupati Lombok Barat dua (2) periode itu, untuk mendukung kegiatan pendidikan karakter ini, ia akan mengusulkannya ke Komisi II DPR RI agar segera dilaksanakan oleh pemerintah. Sebab, politik uang pada pemilu sangat marak dan sudah pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan.

“Saya kira perlu ada nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Komisi Penmilihan Umum (KPU), kampus atau sekolah-sekolah SMA dengan Kementerian Dalam Negeri untuk pelakasaannya. Politik uang ini merusak demokrasi.” jelas Fauzan.

Fauzan menyatakan, pendidikan karakter merupakan salah satu cara untuk mengantisipasi agar generasi mendatang memiliki perilaku yang baik, jujur dan berintegritas. Pendidikan karakter diharapkan akan menciptakan warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan yang menjadi prasyarat membangun bangsa yang kuat. 

“Pendidikan karakter menjadi agenda penting untuk menghadapi masa depan bangsa agar mampu bersaing dan berkembang, serta menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera. Saya  mengaparesiasi soslialisasi ini, Saya juga berharap kegiatan sosialisasi terus digalakkan.” ujarnya.





Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)