Komitmen MAN Lombok Barat Ciptakan Madrasah Ramah Anak dan Bebas Bulliying.

0

 








Lombok Barat, NTB – Dalam upaya serius untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bebas dari tindakan bullying, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lombok Barat melaksanakan program Masa Ta’aruf (Matsama) dengan berbagai kegiatan yang melibatkan siswa baru dan para pengajar. Acara ini berfungsi tidak hanya sebagai pengenalan lingkungan madrasah, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk membangun relasi yang positif antar siswa dan menciptakan atmosfer yang harmonis. 

Kepala MAN Lombok Barat, H. Abdul Azis Faradi, M.Pd., menekankan bahwa semua siswa harus menyadari hak mereka dalam memperoleh pendidikan yang setara. 
"Tidak boleh ada yang merasa lebih hebat, apalagi merendahkan orang lain." Pernyataan ini mencerminkan tekad lembaga pendidikan untuk menanamkan rasa saling menghargai di antara siswa sejak langkah pertama mereka di madrasah.

Matsama kali ini mengintegrasikan materi khusus tentang pencegahan bullying, di mana siswa diajarkan untuk menghentikan kebiasaan buruk seperti olok-olokan dan ejekan yang kerap kali disamarkan dalam bentuk permainan. Menurut Azis, "Kami tekankan bahwa senior mencintai junior, dan junior menghormati senior. Hubungan ini harus dibangun dengan kasih sayang, bukan intimidasi."

Dalam pelaksanaan Matsama, para siswa diperkenalkan tidak hanya pada aspek akademik, tetapi juga non-akademik. Mereka diberikan pemahaman mendalam tentang etika berinteraksi dan pentingnya pencegahan perundungan, serta pembinaan spiritual dan emosional. Azis menjelaskan, "Kami atur tempat duduk, siswa yang lebih kecil di depan, yang lebih besar di belakang. Semua diberi tempat dan penghargaan yang setara."

Sebanyak 23 wali kelas dilibatkan dalam program ini dengan pedoman 12 langkah pengendalian siswa, yang berfungsi untuk mendeteksi gejala perundungan serta masalah psikologis. Mereka bertugas mengawasi kelompok kecil siswa, termasuk kondisi keluarga dan potensi bakat yang dimiliki siswa. "Kami juga melibatkan guru Bimbingan Konseling (BK) dan BP untuk meneliti profil siswa sejak awal, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," tambah Abdul Azis.

Untuk menegakkan ketertiban, MAN Lombok Barat mengkategorikan pelanggaran dalam empat tipe, mulai dari pelanggaran berat yang melibatkan senjata atau narkoba hingga yang ringan seperti lupa mengembalikan barang pinjaman. Pelanggaran yang berkaitan dengan bullying akan diklasifikasikan tersendiri dan ditangani dengan serius.

Aziz menekankan pentingnya penguatan karakter sebagai cara untuk menghindari kasus bullying dan kekerasan verbal, yang akan dilaksanakan selama tiga hari setiap pekan. "Ini menjadi pondasi penting bagi penciptaan lingkungan madrasah yang harmonis dan saling menghormati," pungkasnya.

Dengan inisiatif ini, MAN Lombok Barat menunjukkan langkah nyata dalam menciptakan ruang belajar yang positif dan inklusif bagi semua siswa.

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)